Home » Asal Usul Black Death di Asia

Asal Usul Black Death di Asia

by Syaif
0 comments
Black Death di Asia

Wabah Black Death atau Maut Hitam adalah salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah dunia. Wabah ini menewaskan jutaan orang dan mengubah jalannya sejarah di berbagai benua, termasuk Asia. Sebelum menyebar ke Eropa, wabah ini sebenarnya dimulai di Asia. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Black Death dimulai di Asia dan bagaimana penyebarannya ke berbagai wilayah.

Asal Usul Black Death

Wabah Black Death dimulai di Asia, tepatnya di wilayah Asia Tengah yang sekarang meliputi Tiongkok dan Mongolia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia pestis, yang ditularkan melalui gigitan kutu yang biasanya hidup di tubuh tikus. Pada waktu itu, wilayah Asia Tengah menjadi pusat perdagangan, sehingga tikus-tikus yang terinfeksi ikut terbawa oleh pedagang melalui Jalur Sutra, mempercepat penyebaran wabah.

Para pedagang, tentara, dan orang-orang yang melakukan perjalanan membawa penyakit ini ke berbagai tempat tanpa mereka sadari. Sebelum sampai ke Eropa, bakteri penyebab Black Death telah menyebar ke wilayah-wilayah besar di Asia dan mulai menimbulkan kehancuran.

Black Death Menyerang Persia dan Danau Issyk Kul

Setelah menyebar dari Asia Tengah, Black Death mulai menyerang wilayah Persia (sekarang Iran) dan daerah sekitar Danau Issyk Kul, yang berada di perbatasan Kazakhstan dan Kyrgyzstan. Pada saat itu, wilayah-wilayah ini merupakan pusat perdagangan penting, sehingga penyakit tersebut menyebar dengan cepat di antara para pedagang dan penduduk setempat.

banner

Sejumlah catatan sejarah menyebutkan bahwa wabah ini sudah mulai menyebabkan kematian massal di wilayah tersebut pada tahun 1338 dan 1339. Di Persia, wabah ini menyebabkan kehancuran sosial dan ekonomi yang sangat besar karena banyaknya korban jiwa.

Penyebaran Wabah oleh Bangsa Mongol di Kaffa

Salah satu peristiwa penting dalam penyebaran Black Death adalah pengepungan kota Kaffa (sekarang Feodosia, Ukraina) oleh bangsa Mongol pada tahun 1346. Kaffa merupakan kota pelabuhan yang dikuasai oleh bangsa Genoa. Pada saat itu, banyak tentara Mongol yang terinfeksi wabah, dan mereka diduga melemparkan mayat-mayat yang terinfeksi ke dalam kota sebagai bentuk serangan.

Akibatnya, wabah mulai menyebar di dalam kota. Banyak penduduk yang melarikan diri ke Eropa, dan mereka tanpa sadar membawa penyakit ini bersamanya. Dengan demikian, Black Death yang awalnya dimulai di Asia, akhirnya menyebar hingga ke Eropa dan memakan korban jiwa dalam jumlah yang sangat besar.

Wabah Menyebar ke Timur Tengah

Dari Persia, Black Death kemudian menyebar ke wilayah Timur Tengah. Kota-kota besar seperti Baghdad, Damaskus, dan Kairo ikut terkena dampaknya. Pada saat itu, kawasan Timur Tengah berada di bawah kekuasaan Dinasti Mamluk dan Kekhalifahan Abbasiyah. Penyakit ini menghancurkan banyak komunitas, menyebabkan kematian massal, dan membuat ekonomi runtuh.

Di Timur Tengah, wabah ini dipandang sebagai kutukan dari Tuhan, dan masyarakat meresponsnya dengan berbagai cara, seperti doa dan ritual keagamaan. Selain itu, ada juga upaya dari para dokter dan ilmuwan untuk mencoba memahami penyakit ini, meskipun pengetahuan medis saat itu masih sangat terbatas.

Wabah Lainnya di Asia pada Masa yang Lebih Baru

Meskipun wabah Black Death paling terkenal terjadi pada abad ke-14, Asia terus mengalami wabah serupa di masa-masa berikutnya. Salah satu wabah besar terjadi pada abad ke-19 di Tiongkok, yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India.

Pada akhir abad ke-19, ilmuwan Alexandre Yersin berhasil menemukan bakteri penyebab wabah ini, Yersinia pestis, selama wabah di Hong Kong. Penemuan ini membantu dunia untuk lebih memahami penyakit ini dan bagaimana mencegahnya. Wabah di India pada abad ke-19 juga menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.

Warisan Black Death di Asia

Dampak Black Death di Asia sangat besar. Wabah ini mengurangi populasi secara drastis di banyak wilayah dan menghancurkan komunitas-komunitas yang berkembang pesat. Di Persia dan Timur Tengah, wabah ini menyebabkan keruntuhan ekonomi dan melemahnya kekuatan politik. Di Tiongkok, efek wabah ini turut melemahkan Dinasti Yuan dan menjadi salah satu penyebab jatuhnya dinasti tersebut.

Selain dampak sosial dan ekonomi, Black Death juga membentuk cara masyarakat memandang penyakit dan kematian. Berbagai tradisi dan kebiasaan baru muncul sebagai upaya untuk mengatasi ketakutan dan kepanikan yang ditimbulkan oleh wabah.

Pandemi ini juga mengajarkan kepada kita pentingnya upaya pencegahan dan kesiapan menghadapi wabah penyakit menular di masa depan. Meskipun Black Death terjadi ratusan tahun yang lalu, warisannya tetap terasa hingga saat ini dalam bentuk pelajaran tentang bagaimana penyakit dapat mengubah jalannya sejarah manusia.

Referensi

  1. Szczepanski, Kallie. “How the Black Death Started in Asia.” ThoughtCo, Apr. 5, 2023, thoughtco.com/black-death-in-asia-bubonic-plague-195144.
  2. Britannica, The Editors of Encyclopaedia. “Black Death Timeline”. Encyclopedia Britannica, 23 Sep. 2020, https://www.britannica.com/summary/Black-Death-Timeline. Accessed 10 October 2024.

You may also like

Leave a Comment

MindaPedia adalah platform  yang menyediakan informasi luas dan terpercaya dalam berbagai topik, dari ilmu pengetahuan hingga gaya hidup. Dengan konten yang terus diperbarui, menjadi sumber pengetahuan yang mudah diakses bagi siapa saja yang ingin memperluas wawasan.

Edtior's Picks

Latest Articles

2024 Right Reserved. Designed and Developed by Minda team