Home » Perbedaan Antara Gaya, Aliran, dan Gerakan Seni

Perbedaan Antara Gaya, Aliran, dan Gerakan Seni

by Syaif
0 comments
Perbedaan gaya aliran dan gerakan seni

Dalam dunia seni, sering kali kita dengar kata-kata seperti “gaya,” “aliran,” dan “gerakan.” Mungkin kelihatannya mirip-mirip, tapi sebenarnya punya arti dan perbedaan yang cukup besar. Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham, lengkap dengan contoh-contoh yang ada, termasuk di Indonesia!

1. Gaya

Gaya itu semacam ciri khas atau “cara” yang dipakai seniman buat bikin karya seninya. Jadi, kalau kamu lihat suatu karya dan langsung tahu siapa pembuatnya, berarti si seniman punya gaya yang kuat. Gaya ini bisa keliatan dari teknik yang dipakai, pilihan warna, cara menggambar, atau bahkan dari tema yang sering diangkat. Bisa dibilang, gaya adalah tanda tangan visual seorang seniman.

Misalnya, Affandi, salah satu pelukis legendaris Indonesia, punya gaya yang beda dari pelukis lainnya. Karya-karya Affandi terlihat sangat ekspresif dengan sapuan kuas yang tebal dan berantakan, tapi tetap terkontrol. Lukisannya seakan “meledak” dengan emosi. Bandingkan dengan Raden Saleh, yang punya gaya lebih realistis dan halus. Lukisannya tampak seperti foto karena sangat detail dan mendekati kenyataan.

Gaya ini lebih fleksibel dan bisa berubah-ubah seiring perkembangan karier seorang seniman. Seniman bisa berganti gaya beberapa kali sepanjang hidupnya, tergantung pengalaman dan fase hidup yang ia alami.

banner

2. Aliran

Aliran seni adalah kumpulan seniman yang punya pandangan atau cara berkarya yang sama. Bisa dibilang mereka “seperjuangan” karena punya kesamaan dalam teknik, filosofi, atau tema yang diangkat. Biasanya, aliran ini muncul karena ada satu tokoh yang memimpin atau menginspirasi seniman lainnya untuk mengikuti jejaknya. Jadi, aliran adalah tentang adanya kesamaan yang kuat di antara karya-karya para seniman yang ikut.

Di Indonesia, ada aliran yang dikenal dengan nama Mooi Indie, yang artinya “Hindia yang indah.” Aliran ini berkembang pada masa kolonial, dan lukisan-lukisan yang termasuk aliran ini cenderung menggambarkan pemandangan alam Indonesia dengan nuansa yang romantis dan indah. Pelukis seperti Basoeki Abdullah dan Walter Spies sering dihubungkan dengan aliran ini. Lukisan mereka biasanya menunjukkan pemandangan alam Indonesia yang terlihat eksotik dan damai, tetapi cenderung tidak menggambarkan kenyataan hidup masyarakat pada masa itu.

Aliran seni biasanya punya teknik dan konsep yang lebih tetap, sehingga karya-karyanya memiliki “rasa” yang sama.

3. Gerakan

Gerakan seni punya makna yang lebih besar dan luas dibandingkan aliran. Gerakan adalah usaha bersama yang dilakukan para seniman untuk memperkenalkan cara baru dalam berkarya, atau bahkan mengubah sesuatu dalam dunia seni dan masyarakat. Gerakan nggak cuma tentang seni lukis, tapi bisa melibatkan berbagai bentuk seni lain seperti patung, sastra, musik, atau teater. Sering kali, gerakan seni muncul sebagai reaksi terhadap situasi sosial, politik, atau budaya pada saat itu.

Contoh gerakan seni di Indonesia adalah Gerakan Seni Rupa Baru, yang muncul di tahun 1970-an. Seniman seperti FX Harsono dan Jim Supangkat mempelopori gerakan ini. Mereka pengen ngasih warna baru buat dunia seni rupa Indonesia yang saat itu dirasa terlalu kaku dan terikat dengan aturan-aturan akademis. Para seniman di gerakan ini lebih berani mengeksplorasi bentuk-bentuk baru, seperti seni instalasi dan seni konseptual, serta membahas isu-isu yang lebih sosial dan politis di karyanya.

Jadi, gerakan itu lebih dinamis, karena bukan cuma sekadar cara melukis atau teknik tertentu, tapi juga membawa pesan perubahan yang lebih besar.

4. Bagaimana Cara Membedakan Antara Aliran dan Gerakan?

Nah, cara gampang buat bedain aliran dan gerakan seni adalah dengan melihat tujuannya. Aliran lebih fokus pada teknik dan cara berkarya yang mirip di antara para seniman. Jadi, misalnya ada sekelompok seniman yang suka melukis pemandangan alam dengan teknik tertentu, bisa jadi itu disebut aliran.

Sementara itu, gerakan lebih terkait dengan misi atau tujuan tertentu yang ingin dicapai, seperti mengubah pandangan masyarakat tentang seni, membawa perubahan sosial, atau menantang cara-cara lama. Jadi, kalau ada sekelompok seniman yang aktif berkarya bukan cuma buat bikin karya indah tapi juga buat menyuarakan perubahan, itu lebih cocok disebut sebagai gerakan.

Misalnya, aliran Mooi Indie fokus pada melukis keindahan alam Indonesia dengan teknik tertentu. Di sisi lain, Gerakan Seni Rupa Baru nggak cuma ngomongin soal cara menggambar, tapi juga tentang menyampaikan kritik terhadap situasi seni dan sosial pada zamannya.

5. Dari Mana Nama untuk Gerakan dan Aliran Berasal?

Nama gerakan dan aliran seni bisa muncul dari mana aja. Kadang-kadang muncul dari manifesto atau tulisan yang dibuat senimannya sendiri. Tapi nggak jarang juga namanya muncul dari kritik atau komentar orang lain. Ada kalanya istilah tersebut pertama kali dipakai buat ngejek, tapi lama-lama malah jadi identitas yang dipakai para seniman.

Misalnya, istilah Impresionisme pertama kali dipakai oleh seorang kritikus seni buat ngejek karya seni yang menurutnya “cuma kayak kesan” dan nggak jelas. Tapi, para seniman yang tergabung dalam gerakan ini akhirnya justru bangga dan mengambil nama tersebut buat menamai gaya lukis mereka.

Di Indonesia, istilah Mooi Indie berasal dari bahasa Belanda yang artinya “Hindia yang indah,” dan dipakai buat menggambarkan lukisan yang memperlihatkan pemandangan Indonesia dengan sudut pandang yang indah. Sementara, Gerakan Seni Rupa Baru dinamai demikian karena memang bertujuan buat memperkenalkan “seni rupa baru” yang berbeda dari cara-cara lama yang sudah ada.


Jadi, dengan paham perbedaan antara gaya, aliran, dan gerakan seni, kita bisa lebih menghargai karya seni dan memahami makna di baliknya. Kita bisa lihat bagaimana seniman-seniman dari berbagai latar belakang dan era punya cara sendiri buat menyampaikan pesan mereka lewat seni.

Referensi

  1. https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/aliran_seni_rupa_dan_periode_SR_baru_Indonesia_deddyawardwidyalaksana.pdf
  2. https://magazine.artland.com/art-movements-and-styles/
  3. Boddy-Evans, Marion. “The Difference Between Art Styles, Schools, and Movements.” ThoughtCo, Apr. 5, 2023, thoughtco.com/difference-between-art-styles-schools-and-movements-2573812.

Leave a Comment

MindaPedia adalah platform  yang menyediakan informasi luas dan terpercaya dalam berbagai topik, dari ilmu pengetahuan hingga gaya hidup. Dengan konten yang terus diperbarui, menjadi sumber pengetahuan yang mudah diakses bagi siapa saja yang ingin memperluas wawasan.

Edtior's Picks

Latest Articles

2024 Right Reserved. Designed and Developed by Minda team