Table of Contents
Dinasti Shang merupakan salah satu dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok yang dikenal oleh banyak kalangan. Dinasti ini memegang kekuasaan dari sekitar 1600 hingga 1046 SM. Meski menjadi dinasti yang jauh di masa lalu, Dinasti Shang tetap memiliki peran penting dalam pembentukan peradaban Tiongkok awal. Dengan berbagai inovasi dan kontribusi, dinasti ini membuka jalan bagi dinasti-dinasti berikutnya dalam sejarah Tiongkok.
Awal Mula Dinasti Shang
Dinasti Shang didirikan oleh Kaisar Cheng Tang pada sekitar 1600 SM setelah berhasil menggulingkan Dinasti Xia, dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok. Kaisar Cheng Tang memimpin dengan kebijakan bijaksana yang mendirikan fondasi kuat bagi Dinasti Shang. Dinasti ini bermula dengan ibu kota pertama di daerah yang kini dikenal sebagai Kota Anyang, tempat yang dianggap sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan pada masa itu.
Cheng Tang dianggap sebagai sosok pemimpin yang adil dan bijaksana, mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyatnya. Setelah Cheng Tang, dinasti Shang dipimpin oleh serangkaian kaisar yang meneruskan pengaruh besar Cheng Tang, dan setiap kaisar memiliki kontribusi tersendiri terhadap perkembangan dinasti.
Inovasi-Inovasi Dinasti Shang
Dinasti Shang dikenal dengan sejumlah inovasi budaya dan teknologi yang penting bagi perkembangan masyarakat Tiongkok kala itu. Beberapa di antaranya adalah:
- Tulisan Kuno (Oracle Bone Script): Dinasti Shang adalah yang pertama kali menggunakan sistem tulisan kuno di Tiongkok. Tulisan ini sering kali diukir pada tulang atau kulit penyu dan digunakan untuk meramal masa depan atau mencatat peristiwa penting.
- Pengolahan Perunggu: Teknik pengolahan perunggu berkembang pesat pada masa Dinasti Shang, yang memungkinkan mereka membuat berbagai peralatan perang dan upacara. Peralatan perunggu dari masa Dinasti Shang ini termasuk senjata, bejana ritual, serta hiasan yang rumit.
- Pemujaan Leluhur dan Sistem Keagamaan: Dinasti Shang menerapkan sistem kepercayaan yang mengutamakan pemujaan leluhur serta keyakinan pada kekuatan dewa-dewa. Ritual-ritual keagamaan dilakukan dengan khusyuk, dan peran pemimpin dianggap memiliki kedekatan khusus dengan dunia spiritual.
Daftar Kaisar Dinasti Shang (1600–1046 SM)
Dinasti Shang memiliki sekitar 30 kaisar yang memerintah selama hampir 600 tahun. Berikut adalah daftar lengkap kaisar Dinasti Shang beserta perkiraan tahun pemerintahan mereka:
- Cheng Tang, 1675 to 1646 BCE
- Wai Bing, 1646 to 1644 BCE
- Zhong Ren, 1644 to 1640 BCE
- Tai Jia, 1535 to 1523 BCE
- Wo Ding, 1523 to 1504 BCE
- Tai Geng, 1504 to 1479 BCE
- Xiao Jia, 1479 to 1462 BCE
- Yong Ji, 1462 to 1450 BCE
- Tai Wu, 1450 to 1375 BCE
- Zhong Ding, 1375 to 1364 BCE
- Wai Ren, 1364 to 1349 BCE
- He Dan Jia, 1349 to 1340 BCE
- Zu Yi, 1340 to 1321 BCE
- Zu Xin, 1321 to 1305 BCE
- Wo Jia, 1305 to 1280 BCE
- Zu Ding, 1368 to 1336 BCE
- Nan Geng, 1336 to 1307 BCE
- Yang Jia, 1307 to 1290 BCE
- Pan Geng, 1290 to 1262 BCE
- Xiao Xin, 1262 to 1259 BCE
- Xiao Yi, 1259 to 1250 BCE
- Wu Ding, 1250 to 1192 BCE
- Zu Geng, 1192 to 1165 BCE
- Zu Jia, 1165 to 1138 BCE
- Lin Xin, 1138 to 1134 BCE
- Kang Ding, dates of reign unclear
- Wu Yi, 1147 to 1112 BCE
- Wen Ding, 1112 to 1102 BCE
- Di Yi, 1101 to 1076 BCE
- Di Xin, 1075 to 1046 BCE – Kaisar terakhir yang berkuasa.
Kaisar terakhir, Di Xin, sering kali digambarkan sebagai sosok tiran yang mengabaikan kesejahteraan rakyatnya. Kebijakan keras dan gaya hidup mewahnya menjadi penyebab ketidakpuasan di kalangan rakyat dan pejabat kerajaan. Pada 1046 SM, kekuasaan Di Xin berakhir setelah dikalahkan oleh Raja Wu dari Dinasti Zhou, menandai akhir dari Dinasti Shang dan awal dari Dinasti Zhou.
Kehidupan dan Pemerintahan Dinasti Shang
Selama pemerintahan Dinasti Shang, masyarakat Tiongkok mengalami perkembangan pesat dalam bidang pertanian, seni, serta teknologi. Sistem pertanian yang maju memungkinkan produksi pangan yang cukup untuk mendukung populasi yang terus bertambah. Hal ini juga memungkinkan berkembangnya pusat-pusat kota yang besar.
Para kaisar Shang sering kali menjalankan pemerintahan mereka dengan menggabungkan kekuatan militer yang kuat dan kepercayaan pada kekuatan spiritual. Tentara Dinasti Shang dilengkapi dengan senjata perunggu yang canggih dan terorganisir dalam kelompok yang siap bertempur untuk mempertahankan wilayah dinasti dari ancaman luar.
Warisan Dinasti Shang dalam Budaya Tiongkok
Dinasti Shang meninggalkan warisan besar dalam budaya dan peradaban Tiongkok. Beberapa di antaranya adalah:
- Sistem Tulisan: Oracle bone script yang digunakan oleh Dinasti Shang menjadi cikal bakal sistem tulisan Tiongkok. Meskipun bentuknya telah berkembang jauh, tulisan ini menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki tradisi literasi yang panjang.
- Pengolahan Logam: Kemampuan pengolahan perunggu Dinasti Shang memengaruhi teknik-teknik pengolahan logam pada dinasti berikutnya. Peralatan perunggu yang mereka hasilkan menjadi artefak berharga yang menunjukkan tingkat kemajuan teknologi masyarakat kala itu.
- Sistem Keagamaan: Praktik pemujaan leluhur dan kepercayaan kepada dewa-dewa, serta berbagai ritual keagamaan, menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan spiritual. Tradisi ini terus berkembang dan menjadi bagian penting dari budaya Tiongkok hingga sekarang.
- Sistem Pemerintahan Monarki: Dinasti Shang memelopori bentuk pemerintahan monarki yang diteruskan oleh dinasti-dinasti berikutnya. Pemerintahan yang berfokus pada kekuasaan kaisar dan pengelolaan pusat kota menjadi dasar bagi struktur pemerintahan Tiongkok kuno.
Akhir dari Dinasti Shang dan Awal Dinasti Zhou
Di Xin, kaisar terakhir Dinasti Shang, tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang kejam dan tidak memperhatikan rakyatnya. Kebijakan-kebijakannya yang keras dan gaya hidupnya yang berlebihan menyebabkan kemarahan di kalangan rakyat dan pejabat kerajaan. Pada akhirnya, Raja Wu dari Dinasti Zhou memimpin pemberontakan yang berhasil mengalahkan Di Xin pada tahun 1046 SM.
Kejatuhan Dinasti Shang dan beralihnya kekuasaan kepada Dinasti Zhou menandai awal dari periode baru dalam sejarah Tiongkok. Dinasti Zhou mengambil alih kekuasaan dengan memperkenalkan konsep Mandat Surga atau Tianming, yang menegaskan bahwa kekuasaan kaisar datang dari kehendak surga dan bahwa kekuasaan bisa dicabut jika kaisar tidak memerintah dengan baik. Konsep ini kemudian menjadi landasan bagi banyak dinasti di Tiongkok dalam mempertahankan atau merebut kekuasaan.
Dinasti Shang adalah dinasti yang membuka lembaran penting dalam sejarah Tiongkok. Dengan serangkaian kaisar yang memiliki peran besar dalam pengembangan peradaban, Dinasti Shang berhasil mendirikan dasar-dasar budaya, teknologi, dan sistem pemerintahan yang berpengaruh bagi Tiongkok hingga kini. Warisan yang ditinggalkan Dinasti Shang, seperti tulisan kuno, seni perunggu, serta sistem kepercayaan, menjadi bukti penting dari kemajuan masyarakat Tiongkok di masa itu.
Warisan Dinasti Shang tetap hidup dalam budaya dan sejarah Tiongkok, dan meskipun kekuasaan mereka berakhir hampir 3000 tahun yang lalu, pengaruh mereka masih terasa dalam berbagai aspek kehidupan Tiongkok modern.
Referensi
- Szczepanski, Kallie. (2023, April 5). Emperors of Shang Dynasty China. Retrieved from https://www.thoughtco.com/emperors-of-shang-dynasty-china-195257
- Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (2024, April 22). Zhou. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/Zhou